Thursday, January 05, 2006
adanya PKSwatch
Tulisan ini cuma curahan hati setelah baca blog ini. Sejatinya, setiap yang kita lakukan hanya akan menimbulkan dua efek.
Efek positif dan efek negatif. Sebagaimana hal positif yang dilakukan Rasulullah saw…menimbulkan efeke negatif dari kaum kafir Quraisy. Sebagaimana hal negatif yang dilakukan seorang nenek Yahudi…menimbulkan efek positif dari Nabiyullah saw. Tapi…Jika boleh berbagi…setelah membaca blog ini
Kenapa bukan semangat beramal yang didapat Malah su’udzhon yang merambat
Kenapa bukan perbaikan pembinaan diri yang semakin terarah Malah tarbiyah yang melemah
Kenapa bukan keberkahan musyawarah qiyadah yang disyukuri Malah kemarahan yang menghampiri Kenapa?? Kenapa?? Kenapa?? Kenapa?? Adakah salah seorang di antara antum yang bisa memberi opini? Atau ada yang salah dengan efek yang saya keluarkan? Saya hanya bisa berdo’a semoga blog ini bukanlah hal negatif yang menghasilkan efek negatif. Note: Saya menggunakan kata “antum” bukan karena menyakralkan simbol2 Islam. Ini hanya masalah preferensi berbahasa. Sebagaimana pemilik blog ini juga menggunakan kata-kata “loe-gue” dalam tulisannya. Semoga hanya masalah preferensi berbahasa, bukan karena penyakralan terhadap simbol “pop culture” atau “agata” alias Anak Gaul JakarTA. Wallahu’alam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
bahasanya emang kadnag sarkas dan dramatis....
cuma kita harus melihat positifnya saja, dan memang kemudian kembali kepada kedewasaan kita dalam menelaah sebuah informasi...
dari kolom komentarnya memang jadi ada semacam "pemberontakan" terhadap yg telah terjadi....
PKS memikul banyak harapan..
kadang kalau harapan tidak menjadi kenyataan yg ada adalah kekecewaan.
Untuk sekedar kontrol masyarakat emang perlu sih tapi segala sesuatu harus santun :)
apapun yang terjadi, tetaplah bersemangat untuk terus beramal. Allah saja yang menjadi ukuran kerja-kerja kita, bukan manusia.
salam....
Iranaulita@gmail.com
pkswatch-nya bangkit lagi tuh...
lumayan kok isinya...
nambahin wacana para kader...
supaya blajar kritis juga..
tak hanya diminta tsiqh, tsiqah, tsiqh, dan kerja, dan kerja, dan kerja... tanpa ada hak tabayun...
Post a Comment