Wednesday, September 08, 2004
BCG! = Buruan Zinahi Gue!
:: Buruan Cium Gue..! :: ...Hari ini, dosa bukan sekedar 'kecelakaan' atau ketidak sengajaan. Saat orang dengan lugu dan tanpa ilmu menrobos tabu, seperti Adam memakan buah terlarang.Hari ini dosa telah berevolusi menjadi cita-cita. Dosa adalah seni, kreativitas, budaya, dan arena uji teknologi. Dosa adalah kesengajaan yang dibanggakan." (rewrite from Tarbawi edisi 92) Ketika Aa Gym 'menegur' produser,artis,sutradara dan semua yang terlibat dalam film Buruan Cium Gue dalam ceramah bulanannya yang kebetulan saya simak di SCTV beberapa waktu yang lalu, tak sadar mulut saya bergumam:"Alhamdulillah". Dan ketika Aa Gym beserta beberapa artis datang ke Lembaga Sensor Film meminta film tersebut dicabut izin peredarannya, kegembiraan begitu saja menyeruak dalam aliran darah saya. Betapa terharunya mendapati kenyataan bahwa masih ada ulama yang meneriakan kebenaran yang gaungnya bukan hanya terdengar sampai dinding masjid atau komunitas pengajiannya saja. Ternyata masih ada ulama yang bukan hanya meyakini dalam hati atau mengatakan pada ucapannya bahwa kemunkaran adalah kemunkaran,juga menggunakan 'tangannya' untuk mencegah kemungkaran tersebut meluas menjadi kemunkaran yang lebih besar! Kemudian waktu berlalu. Teguran Aa Gym dan kedatangan beliau ke LSF bersama beberapa artis dalam rangka protes terhadap peredaran film Buruan Cium Gue ( atau Buruan Zinahi Gue ) bergema seperti genderang perang yang memekakkan telinga mereka-mereka yang selama ini menjadi 'penyeru' kemunkaran. Lucu, nyinyir, miris. Itulah perasaan yang muncul saat saya menyimak pendapat-pendapat beberapa generasi muda kita, artis, politikus, dan beberapa orang lainnya. Saya tertawa ketika beberapa statsiun tv dalam berbagai acaranya bertaya pada mereka: "Bagaimana pendapat anda tentang ciuman dalam film ini?". Dan tentu saja mereka menjawab: "Biasa saja, masih dalam batas wajar..". Tentu saja mereka menjawab demikian. Orang bodoh seperti saya saja tidak akan sulit menerka jawaban mereka. Ibaratnya seperti menanyakan boleh tidaknya minum arak pada orang yang sedang mabuk atau menanyakan bagaimana rasanya bermain lumpur pada orang-orang yang sedang berenang di kubangan lumpur! Dan ketika mendengar ucapan juragan film kita : "Kita lihat saja reaksi masyarakat..". Saya hanya tersenyum miris. Bagaimana masyarakat bisa memberikan pendapatnya secara objektif jika pikiran mereka di drive oleh media dengan berita dan tayangan yang lebih memihak pada juragan film dan konco-konconya tsb?. Bagaimana masyarakat bisa 'melihat' dan 'menilai' kebenaran jika setiap saatnya media mencekoki mereka dengan tayangan-tayangan yang sesungguhnya sama parahnya dengan film Buruan Zinahi Gue itu? Masih inget tulisan saya tentang "Yang tertindas yang menang"? Saya melihat skenario yang sama untuk kasus film Buruan Zinahi Gue ini. Media berusaha menampilkan artis/pekerja film itu sebagai orang yang tidak bersalah yang hanya ingin berkreasi dengan seluruh kemampuan mereka, bersikap profesional dan subjek yang dikebiri kebebasannya. Media tidak menampilkan substansi dari film tersebut, malah mengutip alasan juragan Raam yang begitu luhur tapi sangat lemah: Ingin menunjukan pada orang tua bahwa ada segelintir anak muda yang berkelakuan seperti anak-anak dalam film tersebut, sehingga orang tua sadar dan lebih menjaga anak-anak mereka. WOw!teman saya bilang: "Klise banget boo!" retype from http://theuntouchable-ruhe.blogspot.com/ Ya...ini adalah realita org Indonesia. ®oel ampe skrg masih terheran2 ma omongannya si steve emmanuel katanya bodoh itu orang2 yg mau menarik peredaran film ini. Dia coba bandingin ma situasi film barat or vcd2 porno yg marak di PKL. So what? Apa dia mau bangsa ini hancur? Buat Mbak Anneke (mantan pemain Emak di Keluarga Ceamara) moga dimudahkan 4JJI dlm pembuatan pelem KMGP-nya. Bravo...! Pokonya klo dah keluar, roel yg paling depan antri deh (Insya4JJI) di bioskop *masup bioskop kaga yah?*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment