Tuesday, November 02, 2004

MERAH

Merah adalah berani. Itulah yang ®oel dapatkan selagi ®oel kecil tentang arti merah. Bendera negeriku merah putih melambangkan keberanian dan kesucian. Merah berarti juga marah. Karena apabila ada orang yang marah kecenderungannya adalah wajahnya yang merah. Tapi wajah yang merah juga mengindikasikan kalau dia itu malu. Pulpen yang dipake ®oel ini juga bertinta merah. Entah kenapa ®oel ingin menulis merah.
Merah darah. Geram hati ®oel melihat merahnya darah di negeri-negeri yang tercabik-cabik hak kemanusiannya. ®oel gak berani untuk menuliskan tentang tanah yang merah oleh darah. Semoga Allah selalu menjaga para mujahid yang merelakan merahnya darah mereka untuk izzah-nya Islam.
Bantal ®oel ada warna merahnya. Walaupun kecil dibanding yang lainnya, warna merah ini termasuk yang selalu terperhatikan. Apakah karena merah itu warna yang mencolok? Entahlah, merah…merah…Tapi bukan berarti merah yang sama ketika ®oel bilang Antok me-merah susu. Itu mah berasal dari sapi yang tidak mungkin berwarna merah.
Hei…tempat pensil ®oel juga berwarna merah. Apalagi ya tentang merah ini? Rok merah. ®oel pernah memakainya selama enam tahun yang menyenangkan di sekolah yang tidak berpagar merah. Rok merah ini membawa kenangan di awal masa sekolah. Kemanakah gerangan rok merah itu?
Kertas ini belum penuh oleh warna merah. Tapi tak ingin ada merahnya darah di sini. Entah kenapa belakangan ini ®oel seneng ngumpulin buku kuliahan bersampulkan merah. Laut merah. Ingin rasanya mengunjungi Laut Merah. Apakah air lautnya berwarna merah? Atau merahnya tanaman laut?
Mata ®oel akhirnya merah juga, sepertinya. Tandanya ®oel sudah mengantuk memang mata yang merah. Lagipula kertas ini sudah penuh oleh warna merah, hamper deng. Tinggal beberapa kalimat lagi hingga penuhlah kertas ini oleh warna MERAH!!!
Ini nulis apa…lagi? Ternyata, ini tulisan hasil brainstorming dulu. Pernah saya baca bahwa untuk ngelatih kemampuan nulis kita bisa pake beberapa cara. Ada freewriting, kita nulis terus menerus, nggak berhenti selama beberapa waktu (ditentukan kita sendiri). Pokoknya jangan berhenti, bahkan kalo kamu nggak ada ide mau nulis apa, tuliskan aja duh..mau nulis apa, ya?. Cara kedua yaitu journal. Blogging juga salah satu cara kita punya jurnal. Iya kan? Ngerasa nggak sebenernya pas kita posting kita tuh lagi ngelatih kemampuan nulis kita (saya mo bikin skripsi ttg ini, mohon bantuannya *sambil membungkuk ala org Jepun*) Terus cara yg ketiga, ya…brainstorming. Kita ambil satu kata, terus nulis ttg kata itu selama beberapa waktu. Tulisan di atas itu hasil brainstorming pas tanggal Nov, 18 2002. Dah lama juga, yak?

1 comment:

dika said...

halu2, lam kenaal. hbs mampir dr tempatnya mbak anggi yah? --> huhuhu, dia lg di luar planet tuh, jadi mungkin jarang apdet :) Kalo mau commentnya ada judulnya, apply dulu ke www.haloscan.com --> mungkin bs bantu...